Perekonomian Islam bukan hanya ditujukan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat Muslim saja, tetapi juga masyarakat luas termasuk non-Muslim. Banyak ayat Al-Qur’an yang menyerukan penggunaan kerangka kerja perekonomian Islam, di antaranya sebagai berikut:
“… Makan dan minumlah dari rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah berkeliaran di muka bumi ini dengan berbuat kerusakan.” (QS. Al-Baqarah: 60).
“Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langka- langkah setan karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168).
“Hai orang-orang yang beriman, jaganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagimu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rezekikan kepadamu dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al-Maa’idah: 87–88)
Semua ayat diatas merupakan dasar pemikiran, yang berasal dari pesan Al-Qur’an, dalam bidang ekonomi. Dari ayat-ayat tersebut terlihat bahwa Islam mendorong penganutnya untuk menikmati karunia yang telah diberikan oleh Allah. Karunia yang harus didayagunakan demi meningkatkan pertumbuhan, baik materi maupun nonmateri.
Salam Sakinah!